Monday, 5 December 2011

Puisi kesepian


Kala malam mejelang, diriku bicara sendiri
Pada bulan dan bintang merangkai sebuah cerita
Membias memori indah yang hadir  dalam sebuah kisah tentangmu
Disana, kau pernah mencintaiku bertahun lalu
Bersama menjalani hari-hari penuh arti
Sungguh tak ada daya bagiku
Meluahkan rasa yang terpendam
Raut wajahmu menyelimuti jiwaku
Manis senyummu sejukkan kalbuku
Tutur katamu merdukan telingaku
Menyatu dirimu pada setiap hembusan nafasku
Kendati tlah digoreskan pada suratan tangan
Bergulirnya hari mengubah cerita
Lembaran yang dulu terlihat biru berganti rupa menjadi lembaran hitam
Kau menghilang dari sisiku
Tertepi hatiku pada sejuta hampa yang menyiksa
Ingin aku mengingkari
Kau tlah pergi meninggalkanku
Tanpa satu alasan yang hingga kini tak pernah aku mengerti
Kepergianmu mengubah segala
Seakan dunia gelap ku pandang dan langit selamanya terlihat kelam
Pada bulan dan bintang yang sama
Kembali ku ukir cerita
Tentang perjalanku, pada satu tanya yang selalu menggangguku
Mesti dirimu tlah lama menghilang
Mengapa kini masih tersisa rindu dalam hatiku
Rindu yang setiap saat menggorogoti jiwa dan benakku
Berharapku pada secuil keyakinan yang tak pasti
Mungkinkah kelak kau kan kembali?
Ku tahu, perpisahan tlah merentangkan lebar jarak antara kita
Namun ku tak bisa ku abaikan bahwa masih begitu mengharapkanmu
Suara hatiku seolah tak jemu memanggil namamu
Tlah ku coba hapuskan kenangan dari ingatan
Tapi bayangmu selalu saja hadir
Mengahantui pada setiap langkahku
Nuansa malam diatas cakrawala
Ku tatap mesra bulan dan bintang diatas sana…
Dalam batas keraguanku
Masih ku ingin tetap disini
Meskipun kau tak kembali
Biarkan aku tetap menanti…

No comments:

Post a Comment