Manakala kubuka jendela
Membentang luas cakrawala merangkul senja
Meronakan awan jingga
Terambang membisu... angkuh...
Membisikku, masih dalam kisah yang sama
Berlatar pada sebuah panggung penantian
Dan aku sebagai lakon operanya
Disini...aku masih terpaku menantimu
Berbeleggu rindu dan mimpiku akan hari-hari bersamamu
Biarpun mendung tetap saja mengharu biru
Tak pernah surut rasa ketabahanku
Ku terus meraba dan mencari
Kuberteriak menyebut namamu
Meski ribuan kali kau seolah sembuyi
Tapi ku tetap yakin tuk menemukanmu
Sebab, tlah ku tanyakan pada hati ini
Nama dan alamatmu
Aku tak berpikir lagi
Saatku melihatmu, dunia ini begitu indah
Wajah yang teduh, bagai pohon yang rindang
Matamu yang indah, bagai laut yang dalam
Takkah kau sadar matamu begitu mempesona
Membuatku terjatuh dan terus terjatuh
Namun sebelum sempat ku bangkit
Kau kembali menghilang
Ku berteriak...ku menjerit...
Tapi kau tak mendengar dan tak berkata
Kecuali membisu seperti sebongkah patung yang enggan tersentuh
Bilakah ku temui jawabannya
Akan misteri cintamu yang seolah angkuh
Opera belum berakhir
Meski cakrawala tak lagi rangkul senja
Dan malam tlah menjelma
Ku masih disini
Menanti dan terus menanti
Pada putaran waktu yang tak kian pasti...
Membentang luas cakrawala merangkul senja
Meronakan awan jingga
Terambang membisu... angkuh...
Membisikku, masih dalam kisah yang sama
Berlatar pada sebuah panggung penantian
Dan aku sebagai lakon operanya
Disini...aku masih terpaku menantimu
Berbeleggu rindu dan mimpiku akan hari-hari bersamamu
Biarpun mendung tetap saja mengharu biru
Tak pernah surut rasa ketabahanku
Ku terus meraba dan mencari
Kuberteriak menyebut namamu
Meski ribuan kali kau seolah sembuyi
Tapi ku tetap yakin tuk menemukanmu
Sebab, tlah ku tanyakan pada hati ini
Nama dan alamatmu
Aku tak berpikir lagi
Saatku melihatmu, dunia ini begitu indah
Wajah yang teduh, bagai pohon yang rindang
Matamu yang indah, bagai laut yang dalam
Takkah kau sadar matamu begitu mempesona
Membuatku terjatuh dan terus terjatuh
Namun sebelum sempat ku bangkit
Kau kembali menghilang
Ku berteriak...ku menjerit...
Tapi kau tak mendengar dan tak berkata
Kecuali membisu seperti sebongkah patung yang enggan tersentuh
Bilakah ku temui jawabannya
Akan misteri cintamu yang seolah angkuh
Opera belum berakhir
Meski cakrawala tak lagi rangkul senja
Dan malam tlah menjelma
Ku masih disini
Menanti dan terus menanti
Pada putaran waktu yang tak kian pasti...
No comments:
Post a Comment