Sunday 4 December 2011

Bukan untukku

Terdamparku pada pulau sejuta khayal
Tanpa warna, berteman kidung kesunyian
Yang kian lirih, tertelan oleh bisunya hati
Membuaiku dalam tidur berkepanjangan
Seakan tak inginku terjaga lagi
Terhempasku pada rasa sakitku
Tak berujung, pada sebuah renjana tiga hati
Merampas seluruh aura khayalku
Tinggalkan luka menganga, memaksaku peras air mata kering
Tapi justru luka itu kian perih
Sebait lagu penghibur
Tak mampu redamkan lukaku
Masih saja seribu tanya membayang
Bila kabut renjana itu pergi
Berganti sebuah kisah sang dewi Fortuna dan dewa Amor
Haruskah kutepis takdir, kalau kau terlahir tak untukku
Sebongkah harapan yang terlekat
Didinding hati yang kian terkikis
Beriring waktu
Saat kutahu, dirimu memang bukan untukku...

No comments:

Post a Comment