Saturday, 26 May 2012

Opera Tiga Hati

Sahabat....
Masih ingatkah kau ketika dulu kita masih bersama
Tersenyum manis dalam jabatan erat tangan
Dalam gelak tawa dan tangis yang kita lalui hari demi hari
Sungguh sebuah memori indah yang tak mungkin terlupa hadir dalam hidupku
Sahabat.....
Tak pernah ku mengerti kenapa lembaran putih bersih
Yang ku lewati bersamamu tiba-tiba harus berubah
Menjadi lembaran hitam bernoda
Tak ku pahami langit yang bersinar cerah berubah
Kelam terselaputi mendungnya mega yang tebal
Dan kita terlempar pada sebuah kegelapan tanpa setitik cahaya
Dalam sekejap kau dan aku tak bisa saling mengenali diri
Sahabat....
Sungguh, ku sesalkan kenapa semua itu harus terjadi
Hanya karena sebuah opera renjana
Tiga hati yang menghapus semua memori
Indah yang pernah kita lewati
Meski sakit, ku coba untuk dapat mengerti
Bahwa cinta memang tak pernah mengenal manusiawi
Cinta tidak hanya mampu meluluhlantakkan semua kekerasan hati
Tapi juga mampu membekukan kelembutan hati
Termasuk ikrar dan sumpah persahabatan sejati...
Sahabat....
Dalam perih dan pedihku, ku lamatkan sebaris doa untukmu
Semoga kau tersenyum menjalani hari-harimu
Yakinlah bahwa kau tetap yang terbaik bagiku
Bersama hembusan angin, ku bisikkan pelan
Episode ini usah pernah terulang lagi....

No comments:

Post a Comment