Saturday, 26 May 2012

Maaf

Sahabat, maafkan aku
Aku tlah salah memahami sikapmu
Aku tlah alpa mengartikan tatapanmu
Sgala hari yang kita lalui
Tlah melahirkan benih-benih rasa dihatiku
Sungguh, hal yang tak pernah aku sadari
Sahabat, kau yang selalu peduli dengarkan sedih dan dukaku
Ketika ku kesal dan bete
Kau yang selalu menghibur dengan sejuta banyolan dan candamu
Ketika ku murung dan diam membisu
Kau yang selalu masa bodoh dengan orang-orang yang menyakitiku
Ketika ku terhina dan terluka
Kau yang selalu membangkitkan rasa tegar dan semangatku
Ketika ku terjatuh dan menangis
Dan kau yang selalu membuatku merasa luluh
Ketika kau merengek manja tak bisa menyelesaikan seabrek-abrek masalahmu
Kau pula yang membuatku trenyuh dan iba
Ketika kau menumpahkan semua pedih dan sakitmu
Karena sikap dan tingkah laku orang-orang yang memandang naif padamu
Sungguh, kau seolah begitu mempercayaiku
Sahabat, maafkan aku
Tlah ku coba membunuh rasa ini
Sebab ku tak ingin menodai persahabatan
Tlah ku coba ingkari hati ini
Sebab ku tak ingin kau salah mengerti
Aku tahu kau mengasihiku
Aku tahu kau menyayangiku
Kasih dan sayang seorang sahabat sejati
Yang tak mungkin berubah hingga maut menjemput nanti
Sungguh, kini ku hanya bisa menyesali.....

No comments:

Post a Comment